Pages

Saturday, February 18, 2012

"Perkembangan Embrio Manusia"




Di tahun 1982 Keith Moore, seorang profesor di Universitas Toronto, menghasilkan sebuah buku berjudul "The Developing Human, edisi ke 3". Dalam buku ini Moore menyatakan keterkejutannya mengenai bagaimana perkembangan embrio dikisahkan dalam Qur'an. Moore akan melanjutkan membuat edisi bukunya yang keempat dan kelima, juga buku lainnya yang berjudul "Human Development as described in the Quran and Sunnah" (Perkembangan Manusia seperti yang dilukiskan dalam Quran dan Sunnah), yang mana semuanya itu disebut oleh banyak kaum Muslim dengan rasa bangga. Moore dan para kaum Muslim pendukungnya merujuk kepada ayat berikut ini:

"Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani dalam tempat yang kokoh; Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah; lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging; dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging; kemudian Kami jadikan dia makhluk yang lain." (Surah 23:13-14)


Tentu saja, sepintas, ini terlihat seperti suatu pernyataan yang luar biasa yang dihasilkan seorang "Arab dari padang pasir abad ke 7". Namun, dengan penelitian yang lebih dekat, seseorang akan menyadari adanya penjelasan maupun kesalahan bagi ayat ini. Pertama kita harus bertanya apakah ini merupakan suatu teori yang asli, dan kedua kita harus bertanya apakah itu benar.

Banyak orang yang terkagum-kagum dengan disinggungnya sperma di dalam ayat ini. Tetapi ini tidaklah istimewa. Sejak permulaan jaman manusia telah sadar akan "benih" yang dikeluarkan oleh zakar saat persetubuhan. Alkitab, yang merupakan teks yang jauh lebih tua daripada Qur'an menyampaikan kisah tentang seorang lelaki yang dibunuh oleh Tuhan karena "membiarkan benihnya tumpah ke tanah." (Kejadian 38:9-10).

Keseluruhan kajian mengenai kehidupan manusia sebagaimana yang disinggung dalam Qur'an sama sekali tidak asli. Sementara kaum Muslim berusaha menegaskan bahwa Muhammad membuat pernyataan-pernyataan ini sebelum para ilmuwan menemukannya, mereka keliru. Teori-teori mengenai pembentukan seorang anak di dalam rahim telah dikemukakan oleh Aristotles sekitar 1,000 tahun sebelum Qur'an ditulis. Kenyataannya Aristotles dengan tepat melukiskan fungsi dari tali pusar, sesuatu yang tidak disebutkan dalam Qur'an, menunjukkan bahwa para filsuf yang telah ada sebelumnya sadar akan hal-hal serupa yang disebutkan Muhammad dan lainnya. Setiap bahasan mengenai perkembangan manusia dalam Qur'an serupa dengan teori-teori Romawi dan Yunani. Perhatikan ayat berikut yang membahas tentang sperma/air mani :


"Dia diciptakan setetes (sperma) yang terpancar -- Yang keluar dari antara tulang punggung dan tulang rusuk." (Surah 86:6-7)



Jelas ayat ini salah, dan jelas memiliki sumber pada teori-teori sebelumnya. Pertama-tama, bagi sperma/air mani untuk berasal dari antara punggung dan tulang rusuk sama saja berarti berasal dari ginjal! Kita tahu bahwa sperma diproduksi dalam buah pelir, namun orang-orang di jaman Muhammad tidak mengetahui hal ini. Sebelas abad sebelum Muhammad, Hipokrates dokter berkebangsaan Yunani merumuskan bahwa sperma mengalir melewati ginjal kedalam zakar. Selama berabad-abad ini adalah keyakinan yang diterima (dan keliru) mengenai asal muasal sperma.

Ada beberapa yang menyatakan Muhammad tidak memiliki hubungan dengan orang-orang Yunani maupun Romawi. Arab di jaman sebelum Islam jelas memiliki hubungan dengan Byzantium, Siria (Syam), Mesir, Persia, dan Babilonia. Ada banyak orang Yahudi dan Kristen yang tinggal di daerah itu, dan mereka akrab dengan filosofi Yunani ataupun Romawi. Orang-orang Kristen berhubungan dengan Roma. Orang-orang Yahudi berhubungan dengan Babilonia dan Persia. Sangat mudah untuk melihat bagaimana teori-teori serupa mengenai perkembangan embrio sampai kepada telinga Muhammad.

Akhirnya, kembali kepada ayat yang berbicara mengenai perkembangan anak sebelum dilahirkan, saya akan berkata mereka juga keliru. Qur'an mengatakan bahwa gumpalan darah kemudian menjadi tulang dan kemudian Tuhan "membungkus tulang dengan daging" (Surah 23:13-14). Adalah suatu fakta ilmiah bahwa jaringan terbentuk lebih dulu, dan tulang tumbuh sesaat kemudian, dan terus bertambah kuat (dengan membangun kalsium) bertahun-tahun setelah kelahiran. Oleh sebab itu, ini sudah jelas adalah satu dari banyak ketidakcermatan ilmiah dalam al-Qur'an.

0 komentar:

 
blog design by suckmylolly.com | Distributed by Deluxe Templates