Thursday, December 29, 2011
"Tenanglah Hati..."
Setiap hari kita ketawa.
Setiap hari kita jumpa kawan.
Setiap hari kita dapat apa yang kita inginkan.
Tetapi... kenapa hati kita tak gembira?
Kita sholat setiap hari. Kita berdoa selalu pada Allah. Kita minta sungguh-sungguh pada Allah. Tetapi... kenapa sangat susah doa kita terkabul? Sedangkan Allah ada berfirman, "Berdoalah pada Ku, niscaya akan Ku kabulkan..."
Apa masalah kita?
Hati kita tidak gembira sebab kita tidak pernah bersyukur dengan apa yang kita ada. Kita tak pernah menghargai setiap nikmat yang kita dapat. Kita asyik memikirkan benda yang kita tak ada, sampai kita lupa melihat nikmat di sekeliling kita.
Kita berdoa, tetapi kenapa doa kita sangat payah sehingga Allah tidak mengabulkan?
Sebab kita asyik meminta pada Allah, tetapi kita tak pernah minta ampun pada Allah, sedangkan dosa-dosa kita terlampau banyak pada Allah. Alangkah tidak malunya kita.
Kita merintih, kita merayu agar Allah makbulkan doa kita. Tetapi, lepas darit kesenangan , kita lupa pada Allah, kita tidak bersyukur pada Allah. Apabila datang kesusahan, baru ingat Allah balik. Baru menangis, merintih... minta Allah pandang kita. Bagaimana Allah mengabulkan doa kita?
Coba kita renungkan diri kita . Coba hitung, berapa kali kita sebut kalimah syukur dalam satu hari? Tak payah seminggu, cukuplah sehari sahaja. Berapa kali adanya?
Pernah kita bangun malam, solat sunat? Solat tahajud? Solat taubat? Pernah?
Ada, mungkin ada, tapi dulu... waktu zaman sekolah dulu. .
Hari-hari kita buat baik. Kita tolong orang. Kita sedekah . Kita buat macam-macam. Tetapi kenapa kita tak dapat rasa kemanisan setiap perbuatan yang kita lakukan itu? Hati kita tetap juga tak tenang. Kenapa?
Sebab dalam hati kita tak ada sifat ikhlas. Mulut berbicara ikhlas, hati kata lain. Kita tolong orang sebab mengharapkan balasan, pujian dan nama. Kita ria dengan setiap kebaikan yang kita buat.
Bila dapat kejayaan, kita bangga dengan apa yang kita ada. Pertama menunjuk-nunjuk dekat orang. Sampai lupa siapa sebenarnya yangmembagi kejayaan itu.
Alangkah tidak malunya kita... sedangkan Allah menciptakan kita sebagai khalifah di bumi ini.
Kitalah sebaik-baik kejadian yang Allah pernah ciptakan sehingga semua makhluk sujud pada Nabi Adam kecuali Iblis Laknatullah.
Betapa Allah muliakan kejadian manusia.
Tapi, kita sendiri tidak memelihara diri kita. Kita lupa tanggungjawab kita sebagai hamba. Kita lupa kepada yang mencipta diri kita. Bahkan, kita tidak bersyukur dengan nikmat yang ada.
Nabi Muhammad S.A.W, pada saat malaikat ingin mencabut nyawa Baginda, Baginda masih memikirkan umat-umatnya. Ummati! Ummati! Sampai begitu sekali sayang Rasulullah pada kita. Tapi kita...? Kita lupa pada Baginda Rasul. Berat benar lidah kita tidak ingin bersholawat ke atas Baginda.
Lembutkanlah hati kita. Tundukkanlah diri kita pada Allah. Bersyukur dengan nikmat yang Allah pinjamkan pada kita. Semua itu tidak akan kekal. Bila-bila masa Allah boleh tarik balik semua itu. Ikhlaskanlah hati dalam setiap perkara yang kita buat.
Sesungguhnya, hanya Allah saja yang berkuasa menilai keikhlasan hati kita. Insya-Allah, kita akan dapat merasai keindahan halawatul Iman itu sendiri. Tenanglah , wahai hati...
Diposkan oleh Unknown di Thursday, December 29, 2011
Label: Cinta dalam Islam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment