Pages

Friday, December 30, 2011

"Untukmu Wahai Istriku"



Hari ini aku pergi..
Meninggalkan kamu, meninggalkan anak-anak kita, meninggalakan rumah kita yang penuh kenangan.

Hari ini aku pergi..
Karena perintah dari Dzat yang telah menancapkan getaran hatiku ketika aku menatapmu…di saat malam pertama kita.

Hari ini aku pergi..
Untuk menyenangkan hati Seseorang yang telah korbankan seluruh hidupnya untuk kebahagiaan kita hari ini sehingga kamu dan aku berjumpa dalam keadaan islam.

Hari ini aku pergi..
Untuk menghapuskan luka Sayyidul Ambiya Muhammad Saw., karena lautan maksiat yang telah dibuat oleh orang yang mengaku sebagai ummatnya.

Jadi.. Wahai istriku!!
Aku pergi tinggalkan kamu untuk datang kepada Dzat Yang memiliki hati kamu hingga bersemi cinta diantara kita.

Aku tinggalkan kamu…
Bukan karena ku tak menyayangimu, tetapi ada mata yang tak pernah mengantuk mengawasi cinta kita. Ada “Tangan” yang akan pukul kita, ketika cinta kita melebihi cinta kepada-Nya

Jika Esok..
Ketika kau terbangun dari tidurmu, kau tak dapati aku di sisimu, maka..cepatlah bertasbih.. Alhamdulillah.
Kenapa?
Bukankah Ummul Mu’minin Aisyah R.ha., ketika merasa senang karena hidup bersama kekasih Allah Swt. maka Rasulullah Saw. bersabda ;
“Orang yang paling bahagia adalah orang yang suaminya keluar di jalan Allah Swt., karena dia bukan hidup dengan kekasih-Nya Allah Swt., tetapi hidup bersama Allah Swt.”

Jika esok..
Ketika melihat kamar kita sepi, tak ada canda ceria seperti hari sebelumnya. Maka, bayangkan olehmu bagaimana rumah Sahabiyah R.hum!! Suami mereka selalu pergi membawa pedang, terkadang tak ada kabar, yang ada hanya kubur..
Tetapi mereka berkata: “Biarlah rumah kami sepi, asalkan rumah-rumah di seluruh alam penuh dengan Nur Iman…”.

Jika esok..
Tak ada tangan yang memberikan suapan ketika kau makan seperti yang biasa kulakukan padamu.
Yakinlah Wahai Istriku!!
Allah Swt. akan memberi suapan kepadamu, hidangan yang memiliki 70 rasa jannah, yang tak akan menjadi kotoran yang jijik. Bahkan, mengeluarkan keringat yang harumnya melebihi kasturi.

Jika esok..
Musibah, ujian dan sejuta masalah datang dalam kehidupanmu tanpa aku. Lihatlah kepada hatimu!! kemana kamu akan berlari?
Saat itu Allah Swt. ingin melihat iman kamu yang sehari-hari bergantung kepadaku.
segeralah kau berwudhu, dirikanlah shalat..!!
Adukan urusanmu kepada Rabb-mu kau akan bahagia di dunia yang sementara dan akhirat yang selamanya.

Jika saat itu..
Kau cari pertolongan dengan kebendaan, itulah kegagalan dalam hidupmu. Kamu menderita selamanya.

Ketahuilah!!
Masalah selesai atau tidak, itu bukanlah maksud. Tetapi Ta’luq kepada Allah Swt.. Itulah suatu kejayaan yang besar.

Istriku..!!
Jangan tipu Allah Swt.
Kamu meminta dengan Iyya ka Na’budu wa iyya ka nasta’in..sementara kau meyakini bahwa kejayaan ada dalam mengumpulkan benda-benda. Jangan terpengaruh dengan keadaan dunia.
Allah Swt. memberi dunia ini kepada orang yang dicintai-Nya dan juga kepada yang dibenci-Nya.

Di dalam kesenangannya ada kesusahan. Dan Kesudahan dari penderitaannya adalah kebahagiaan.
Sehingga senang dan susah kamu, tetaplah menaati Allah Swt.

Jangan kamu bangga, seandainya kamu mendapatkan seluruh dunia. Tetapi kamu kehilangan Allah Swt., maka itulah kerugian yang besar. Karena sekalipun kau berhasil menjaring Jibril A.s. dengan jaring yang kau buat, dan kau bisa memerintah sesuai kehendak kamu. Itu pun bukanlah kejayaan jika hari-harimu kehilangan Allah Swt.

Orang yang kehilangan Allah Swt. Kehilangan segala-galanya..

Banyak orang mendirikan shalat untuk menghadirkan benda. Tetapi..adakah orang yang shalat untuk mendapatkan Allah Swt?
Padahal, barangsiapa yang mendapatkan Allah Swt. maka ia mendapatkan segalanya.

Jika esok..
Kau terpandang rumah tetangga kita..suara tawa keceriaan terdengar dari sana. Suami mereka selalu di rumah tak pernah Khuruj Fii Sabilillah..
Jangan kamu iri!!
Kamu justru harus belas kasih kepada mereka. Karena mereka sedang membangun tangisan dan permusuhan yang hebat di rumah mereka.

Ketahuilah..!!
Bahwa setiap orang membangun rumah tangga hakekatnya membangun tempat menangis. Di rumah mereka akan datang Malaikat Maut menjemput setiap nyawa yang tak ada belas kasihnya.

Walau mereka katakan:
Jangan ambil istriku!!
Jangan ambil anakku!!

Tak ada tembusan sedikit pun, dan tak juga diberi tanggung sesaat pun saat itulah suami mereka akan menyesal. Salahkan semua ahli keluarganya.

Ya Allah!!
Karena kesibukkanku memenuhi hajat istriku.
Aku lalai menjadi Nabi-nabi-Mu.
Aku kini malu menjumpai kekasih-Mu.
Aku tak menggembirakan hati Sayyidul Mursalin..
Aku lempar sunnah-sunnahnya dan aku asyik makan minum bersama anak istriku seperti hewan. Sementara hati Nabi-Mu terkoyak-koyak..
Istri dan anak mereka pun akan mengatakan:
“Wahai Suamiku!!
Mana tanggung jawabmu?
Kua tak pernah sirami hatiku dengan Nur Iman..
Kau tak isi buku catatanku dengan amal”.

Ketahuilah istriku..
Bahwa setiap amal suami merupakan tabungan buat istrinya. Bayangkan olehmu, bagaimana jika suami hanya pandai mencari uang..apakah buku amalmu akan bertambah!?

Jadi istriku..
Kepergianku melewati batas negeri adalah untuk mempersiapkan pesta-pesta besar untuk kita. Bagaimana pendapatmu, jika ada seorang ayah meruntuhkan rumahnya untuk diganti dengan rumah yang lebih besar?
Apakah anak istrinya marah? Tentu tidak!! Mereka akan semakin sayang kepada ayahnya.

Istriku..
Terlihat aku menghancurkan rumah tangga kita. Tetapi sebenarnya, aku sedang membangun rumah kita yang lebih hebat..dari lempengan emas yang tembus seperti kaca. Rumah besar, taman besar..
Ingatlah!! Bahwa kenikmatan dunia ini tak seutuhnya.
Lihatlah!! Ketika kau makan buah, akan terganggu dengan bijinya. Dan ketika kau berjalan-jalan di taman ada kerikil yang menjujuk.

Ahli Dunia..
Yang belum menyelesaikan tugasnya. Maka akan gelisah tak bisa tidur nyenyak dan tak makan enak.

Aku pun demikian, aku tak bisa tenang karena belum menyempurnakan iman kamu dan anak-anak. Aku takut suatu hari di mana bumi dibelah dan isi dada dikeluarkan. Sedang Allah Swt. berfirman:
“Iman kamu tertolak”
Walaupun kita berhaji, dan berjuta kebaikan kita buat. Tetapi Allah Swt. akan murka karena telah diserikatkan.
Lihatlah olehmu pemilik toko. Apakah dia rela..di pagi hari ketika ia datang, sedang tokonya sudah diduduki orang lain?
Dan seekor ayam, tak akan masuk kandang yang berisi musang.
Allah Swt. tak menginginkan di hati hamba-Nya ada najis dunia yang mengotori.

Ketahuilah dunia ini bangkai…
Dan yang mengejarnya adalah anjng!!
Itulah sebabnya, aku harus pergi di jalan Allah Swt. untuk membuang segala kecintaan dunia.
Mudah-mudahan Allah Swt. akan mencintai kita dan memudahkan perjalanan kita. Pada saat hari terakhir di dunia ini.

Ketahuilah!!
Bahwa kematian adalah hari raya bagi orang yang memiliki Iman Kamil. Sedangkan bagi orang kafir, kematian adalah puasa selamanya.

Aku tinggalkan kamu..
Untuk mengubah kesedihan dalam kematian. Menjadi hari yang terindah..sebagaimana kekasih Allah Swt. yang telah sukses melewatinya.
Ingatlah!!
Maut adalah kendaraan setiap insan menuju Allah Swt.. Pada saat itu, mesin yang dibutuhkan bukan harta, pangkat, derajat atau kerajaan. Tetapi Iman dan ‘amal shaleh. Sedangkan jalan untuk sempurnanya iman adalah dengan mengorbankan harta dan diri di jalan Allah Swt..

Percayalah!!
Walaupun aku yang maju dihadapan musuh. Tetapi kamu yang terlebih dahulu dibukakan pintu jannah oleh Ridwan A.s., kamu akan menunggu 500 tahun. Di depan cermin emas dan kamu akan menjadi ratu bagi 70.000 bidadari dan malaikat.
Tahukah kamu!!
Bahwa kecantikan bidadari 70.000 kali dari kecantikan wanita tercantik dan terhebat di dunia. Sedangkan kamu wahai istriku… kecantikanmu 70 kali lebih cantik dari kecantikan bidadari. Bagaimana mungkin aku akan terkesan dengan selainmu??
Hari pertama kita..
Pada perjumpaan yang abadi, tertawa terus tak ada lagi tangis, sehat tak ada sakit, kaya yang tak akan miskin.
Kamu sangat mengagumkan..
Aku terkesima puluhan tahun memandangmu. Bibirku perlahan berkata, “siapakah kamu?”


Kamu tersenyum.. Seandainya di jannah ada kematian. Maka, senyummu..akan membuatku mati pada saat itu.
Tidurnya malam pertama kita…
Laksanakan pengantin baru lamanya 40 tahun, dengan kekuatan seratus kali yang kita lakukan di dunia.
Allah Qabul farmae…

Itulah sebabnya..
Kamu jangan tertipu dengan wanita di dunia. Syaikh Malik bin Dinar Rah.a. berkata, “Nilai seorang wanita tercantik di dunia ini adalah tak lebih dari dua butir kurma saja.”
Mereka mengeluarkan bau yang tak sedap jika tak mandi beberapa hari…

Maafkan aku, karena tak pernah membawamu pergi kesalon dunia, karena aku tak mau ditipu oleh mereka.
Baju yang kamu pakai pun dari bahan yang murah dan hanya berwarna hita..Menutup wajah manismu..
Ketahuilah baju itu lebih baik dari seluruh dunia dan seisinya. Karena itulah pakaian istri Raja Dunia Akhirat, yaitu para Unmul Mu’minin para istri Rasulullah Saw.. Jangan terpesona dengan perhiasan ahli dunia..gelang yang mereka pakai, akan dipanaskan dan ditempelkan di punggung mereka.
Ginju yang mereka pakai, akan menarik mulut mereka sampai ke perut. Rambut yang mereka sasak, akan digantung menjadi ikatan. Sedangkan di bawah, di bakar api!!

Tahukah kamu wahai istriku!!
Bahwa satu rambut wanita yang tampak akan disiksa seratus tahun di dalam neraka..
Hari itu………
Tak akan ada lagi siulan yang mengagumi. Tak ada mata yang berani menatap. Bahkan, tak ada yang berani mengaku kenal denganya..
Mereka teriak..
Oh..Alangkah baiknya jika dahulu aku berhijab!! Aku telah terfitnah dan menyebar fitnah. Kutampakkan betisku di depan etalase toko. Kurias wajahku di kantor-kantor. Kuperdengarkan suaraku di depan umum. Kupandang setiap mata laki-laki yang berbicara padaku. Kubiarkan selain suamiku mencium bau farfumku.
Yaa Allah!! Maafkan aku…
Saat itu mereka teriak “Lapaaarrrr….!!” maka diberi hadiah Zaqum. Buah yang berduri sebesar kepala syetan, ditelankan sehingga tersangkut di leher.
Ketika mereka teriak “Hauuussss….!!” maka datang Gilsin. Cairan nanah dan darah yang mendidih. Saking hausnya..sehingga langsung meneguknya. Maka bukan hanya Zaqum yang turun ke perut, tetapi semua isi perut terburai melalui anus. Naudzubillah min dzalik…

Aku pernah dengar orang kaya yang berpakaian amat mahal datang kesebuah pesta. Tetapi ia tak bahagia..karena selalu memperhatikan baju tamu lainnya, takut-takut ada yang lebih mahal darinya.
Jika kamu istiqomah menggunakan purdah, maka Allah akan menjemput kamu untuk hadir di pesta Nabi-nabi.
Jika telingamu kamu jaga dari musik-musik dunia, kamu akan mendengar suara Nabi Daud A.s. bernyanyi. Dimana sungai pun kan berhenti mengalir untuk mendengar kemerduannya.
Kau akan dengar.. Baginda membacakan surat Yasiin dan Thaha dan puncak kebahagiaan seluruh penghuni Jannah, ketika melihat Wajah Allah Swt. dan mendengar Allah Swt. membaca firman-Nya, Surat Ar Rahman.
Itulah sebabnya aku nasehatkan kamu agar kamu menundukkan pandangan. Karena mata yang tak terjaga dan digunakan banyak maksiat, maka di kubur adalah yang pertama kali dihajar Syujaul Aqro. Dan di Mahsyar..bangkit dalam keadaan buta. Dan jagalah mulutmu dari ghibah. Karena busuknya ghibah akan mengotori seluruh samudra.

Jangan Berdusta!!
Karena kamu bagaikan membungkus racun dengan gula-gula, manis ketika dusta..tetapi, kamu akan dibenci manusia. Satu kali dusta malaikat akan berlari 100 mil darimu.
Jangan tertipu dengan pentas dunia. Karena pentas dunia ini selalu berakhir dengan kelelahan dan kemarahan.

Lihatlah!!
Dimanakah rumah-rumah yang dahulunya berpesta? Kemana wanita yang dahulu bernyanyi itu? Mana alunan musik yang mereka dendangkan? Semuanya kini tinggallah puing-puing dan desiran angin.

Tetaplah kamu selalu bertawakal kepada Allah. Walaupun langit dan bumi akan menghimpit kamu. Janganlah mencari jalan haram. Karena Allah Swt. tetap memberi jalan keluar yang halal, walaupun hanya setitik celah.
Tetaplah di rumah kamu..
Maka Allah Swt. akan memelihara kamu sebagaimana memelihara seorang bayi. Banyak wanita memiliki alasan klasik untuk meningglakan “Benteng Tarbiyah” yakni rumahnya sehingga agama menjadi lemah.
Mereka mengatakan, “Aku terjepit masalah ekonomi, anakku butuh biaya sekolah, penghasilan suamiku tak mencukupi, dll.”
Sehingga membenarkan hukum yang menjadikan mereka berada di Etalase kaca milik orang kafir.

Ketahuilah olehmu..
Itu semua karena kelemahan iman mereka. Mereka punya masalah dengan Allah Swt. sehingga Allah Swt. menghadirkan masalah dalam kehidupannya.
Asbab keluarnya mereka dari rumah, maka berdirilah panti-panti jompo. Tahukah kamu untuk apa?
Itu merupakan balas dendam anak yang tidak terencana. Mereka akan kirim ibu mereka ke sana untuk menghabiskan umur menunggu mati, sambil main lempar bola bersama para lansia. Alangkah menyedihkan bukan?

Jangan kau sia-siakan umurmu. Masa luangmu, kajilah sunnah Nabimu. Dan usahakanlah hidup sebagaimana sahabiyah. Siang mereka, jadikanlah siangmu, dan malam mereka, jadikanlah malammu. Sehingga keridhaan Allah Swt. datang kepadamu sebagaimana telah datang kepada mereka.

“Orang-orang terdahulu dari kalangan Muhajirin dan anshar, serta orang yang mengikuti mereka dengan kebaikannya, merekalah orang yang Allah Swt. ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah Swt..” (Q.S. At Taubah:100)

Jangan kau tambah ilmu kamu tentang keduniaan yang menyebabkan kamu mencintainya.

Aku bangga..
Jika ada orang bertanya kepadamu, “Dimanakah tempat belanja terhebat di kota ini?” sedangkan engkau mengatakan “Tak tahu”. Ketahuilah bahwa Sahabiyah, mereka tak hafal jalan di kampung mereka sendiri. Tetapi mereka hafal jalan-jalan menuju jannah.
Itulah sebabnya, mereka telah hantarkan suami mereka, anak-anak mereka ke jannah dengan jalan pintas.
Teriakkan mereka…
Menjadikan Amru bin Jamuh yang lumpuh menjadi masyhur di langit. Asbab istrinya berteriak, “Pergilah suamiku bersama anak-anak, janganlah kamu jadi pengecut.”
Asbab wanita berteriak serukan jihad. Berapa banyak laki-laki telah menjadi Raja-raja di surga.

“Jika kamu melihat jannah, niscaya terlihat merupakan kenikmatan dan kerajaan yang besar.” (Q.S. Al Insan:20)

Istriku, walau kaum hawa lemah, tetapi teriakkan mereka mampu mengubah dunia. Berapa banyak orang masuk penjara dunia karena wanita berteriak:
“Suamiku, aku ingin rumah yang besar, aku ingin baju yang mahal, aku ingin makan enak..aku ingin..aku ingin…..”
Sehingga..
Lelaki telah kehilangan akal sehatnya, berbuat kejahatan. Berapa banyak laki-laki terjerumus ke dalam Lam-lam dan Ghayya. Suatu lembah di Neraka Hatta … “Bal’am bin Baura, seorang wali menjadi penghuninya.



Istriku!!
Hiduplah dengan sederhana. Karena sederhana adalah pupuk dari agama. Akan subur dengan kesederhanaan. Dan Allah Swt. akan menolong hamba-Nya yang dalam kesederhanaan.
Jika rumah kamu begitu banyak barang yang kamu beli, maka kamu akan sibuk membersihkannya. Tetapi kamu lupa bersihkan hati.

Hidupkan ta’lim rumahmu, untuk menghadirkan malaikat yang akan membuat suasana. Sehingga menularkan sifatnya kepada anak-anak kita. Dengan hidupkan ta’lim, walau dirumah kita tak ada harta apa-apa, namun penduduk langit melihatnya bercahaya, sebagaimana memandang bintang di langit.
Ketahuilah!!
Bahwa kehidupan ini pada hakikatnya Ruh bukan jasad. Saat kematian seorang kerabat, kenapa kita menangis?? Padahal jasad masih ada di hadapan. Karena hakekat kehidupan yaitu Ruh telah pergi. Ruh ibarat penunggang. Sedangkan jasad adalah kudanya. Jika ta’lim tak kamu buat, sedangkan kamu makan 3 kali sehari, maka bagaimana ruh kamu bisa mengendalikan jasadmu??

Syaikh Haji Abdul Wahab mengatakan:
“Apabila ruh kamu selalu diikutkan untuk memenuhi kebutuhan jasad kamu, maka ruh kamu akan busuk ketika kematian tiba.”
Sehingga, jika diciumkan orang yang pingsan akan langsung tersadar.
Aku pernah datang kesuatu negeri pada musim panas. Kucoba berjalan tanpa alas kaki. Rasa panas begitu menusuk sampai ke sendi. Sekujur tubuh berkeringat. Aku membayangkan suatu masa di Mahsyar..dimana bumi yang baru dari tembaga yang mendidih akan dibentangkan. Setiap orang yang membawa harta akan berdiri di sana. Seluruh tubuh tenggelam dalam peluh. Tak mungkin aku tega melihat kamu ada dalam barisan itu. Hanya karena benda-benda dunia yang nikmatnya sesaat..
Ketahuilah..bahwa ketika seseorang bercita-cita kaya raya, maka ia telah mendaftarkan dirinya untuk antri dalam barisan hisab yang panjang.
Yakinlah bahwa Allah Swt. tidak meletakkan kemuliaan dalam harta sebagaimana Qorun atau dalam kekuasaan sebagaiman Fir’aun, Kaum Madyan ahli dalam perdagangan, Kaum Nuh begitu yakin dengan aktsariyat jumlah mereka begitu banyak, kehebatan pertanian Kaum Saba, Teknologi yang dimiliki Kaum Tsamud, kekuatan tubuh sebagaiman Kaum ‘Ad. Allah Swt. telah menghinakan dan menghancurkan mereka, karena tidak ada iman yang shahih.

Istriku.. Bacalah Al Qur’an!!
Sebagaimana seorang murid membacanya di depan guru.
Maka kamu harus menghadirkan dirimu, seolah kamu membacanya di hadapan Allah Swt. karena setiap huruf yang kamu baca dilipat gandakan menjadi 10 kebaikan. Dan jika kamu mengamalkan apa yang kamu baca, dihari kiamat..maka kedua orang tuamu akan dipakaikan mahkota. Yang terangnya melebihi sinar matahari di dalam rumah. Bagaimana dengan ganjaran untuk kamu yang membacanya langsung??

Jangan lupa berdzikir, setiap nafas yang keluar dari hidungmu sertailah nama Allah Swt.

Ingatlah!!
Ketika Umar R.a. berkata, “Mengingat makhluk adalah penyakit dan obatnya adalah mengingat Allah Swt.”

Aku pernah mendengar kisah seorang wali yang bisa terbang, karena makanan yang dimasak oleh istrinya sambil berdzikir.

Aku titip anak-anak kita, didiklah dengan agama yang benar. Jika mereka meminta sesuatu kepadamu, katakanlah:
“Nak, mintalah hajatmu kepada Allah Swt..”
Karena ia bukan hanya mendapatkan yang di dunia. Tetapi Allah Swt. akan memberikannya juga di akhirat.
Aku ceritakan padamu Ummu Sulaim R.ha. mendidik puteranya kejujuran. Saat Anas bin Malik R.a. pulang terlambat, maka dia ditanya, “Dari mana Anas?”
Anas katakan, “Dari menunaikan hajat Rasulullah Saw..”

“Hajat apa?” tanya ibunya.
Anas R.a., “Walaupun engkau ibuku, aku tak akan menceritakan rahasia Rasulullah Saw.!”
Ummu Sulaim berkata, “Anakku, simpanlah rahasia Rasulullah Saw. jangan engkau ceritakan kepada siapapun.”

Dan aku ceritakan kepadamu tentang Ummu Imarah R.ha. tatkala puteranya Abdullah bin Zaid R.a. syahid dipotong-potong oleh Musailamah al Khadzab, maka penduduk Madinah berbondong-bondong memberi ucapan Takziyah kepadanya. Tetapi Wanita Mujahidah itu berkata, “Jangan ucapkan Takziyah kepadaku tetapi ucapkanlah Tahniyah (ucapan suka cita).”
“Kenapa?” bertanya penduduk Madinah.
Ummu Imamah menjawab, “Ketika aku menempelkan mulutnya ke putting susuku, maka aku berniat menyerahkannya untuk Allah Swt., dan kini niatku telah diterima Allah Swt. itulah sebabnya aku bahagia kini.”

Waktu aku di India, aku mendengar kisah tentang pahlawan Tipu Sultan yang tak terkalahkan oleh penjajah inggris. Suatu kali ia berjalan di hutan dan menjumpai harimau, maka dengan tangan kosong dia telah memukul harimau itu sampai mati. Kisahnya menyebar di seluruh pelosok negeri dan ketika didengar oleh ibunya maka ia berkata, “Aku tak heran dengan anakku, karena setiap kali aku menyusuinya, selalu dalam keadaan berwudhu dan mengucapkan Bismillah!!.”

Aisyah R.ha. melihat seorang ibu dan dua anaknya yang kelaparan, maka disedahkannya 3 kurma yang dibagi rata. Tetapi ketika ibunya hendak memakannya, tiba-tiba dua anaknya merebut dan ia pun mengalah tak jadi makan. Kejadian ini dilaporkan kepada Nabi Saw., maka beliau bersabda, “Kasih sayang ibu itu kepada anaknya menyebabkannya tak akan tersentuh api neraka.”

Kamu lihat betapa sedih seorang ibu ketika ananknya demam. Padahal api neraka 70 kali dari seluruh api dunia yang akan membakar anaknya jika tak menaati Allah Swt.. Bagaimana kamu bisa tenang, jika terus berfikir untuk anak-anak kita??

Istriku pandanglah!!
Wajah anak kita ketika tertidur. Perhatikanlah, bibirnya adalah bibirmu, matanya tajam seperti matamu, pipi mereka lesung seperti kamu. Apakah kamu tidak sadari jika kamu gagal membawa mereka kepada pakaian keshalehan, maka api neraka akan menjilatnya. Waktumu hanya sekali, inilah saatnya kamu korbankan dirimu untuk mereka. Inilah saatnya kamu berpeluh, mengurangi segala kesenanganmu.

Maulana Umar Palanpuri Rah.a. menjadi ulama besar karena kisah yang dibacakan ibunya tentang Nabi-nabi saat beliau kecil. Waktu ibunya Naza (Sakratul Maut), beliau sedang Khuruj fii Sabilillah, maka ibunya melarangnya pulang karena melihat rahmat turun asbab amalan puteranya.

Istriku…
Nabi Saw. bersabda:
“Seorang yang memelihara kuda untuk digunakan berjihad, maka air kencingnya, kotorannya dan makannya akan ditimbang menjadi kebaikan buat pemiliknya.”

Lihatlah!!
Bagaimana kalau kamu pelihara anakmu untuk kamu persembahkan untuk Allah Swt?!

Istriku…
Tak ada nabi dari kaum Hawa. Tetapi seluruh nabi keluar dari rahim mereka.
Tanah yang subur akan mengeluarkan tanaman yang baik.
Tanah yang gersang biasanya tumbuh pohon berduri.
Wanita yang buruk, walaupun dia istri seorang nabi akan melahirkan anak yang kafir. Lihatlah istri Nabi Nuh A.s., melahirkan Kan’an yang kafir yang menjadi bibit kekafiran sampai hari kiamat.
Tetapi wanita yang siap berkorban, menghinakan diri untuk Allah Swt., akan melahirkan orang-orang shaleh. Lihatlah Hajar A.s., Sarah A.s., Maryam A.s..
Bahkan ketika Isra’ Mi’raj Nabi Saw. telah mencium bau harum dari pusara Masyithah, seorang wanita yang telah mengorbankan seluruh keluarganya untuk Allah Swt..

Aku menyadari..
Bahwa aku bukanlah Ali bin Abi Thalib, dan engkau bukan Fatimah R.ha.. Iman kita lemah sehingga harus tetap usaha atas iman sebagaiman sahabat/sahabiyah R.hum.

Bantulah aku dalam menempuh jalan dakwah. Dimana orang buta sekalipun akan sampai jika melalui jalan ini.
Jangan bebani aku dengan perkara dunia yang aku tak mampu penuhi. Agar aku bisa istiqomah dalam kerja Nubuwah ini.
Aku mendengar kisah seorang wanita di Pakistan. Ia mentasykil suaminya keluar satu tahun jalan Allah Swt., suaminya berkata, “Nanti bagaimana dengan kamu?”
Istrinya menjawab, “Allah Swt. akan menjagaku!!”
Suaminya berkata, “Tetapi satu tahun terlalu lama, 365 hari..”
Istrinya berkata, “Tidak, kamu jangan menghitungnya 365, tetapi hitunglah bulan pertama dengan hari yaitu 30 hari, kemudian bulan kedua, ketiga, keempat, dst. dengan hitungan bulan yaitu 11 bulan, dan bulan terakhir kamu hitunglah dengan minggu, sedangkan pada minggu terakhir kau kembali hitung dengan hari yaitu 7 hari, sehingga kamu hanya mendapatkan hitungan 51 hari bukan 365 hari!!”

Masya Allah….Subhanallah….

Saksikan olehmu!!
Berapa banyak keluarga yang suaminya hendak pergi berkerja ke luar negeri, bertahun-tahun..tetapi orang tua, mertua siap ambil takaza untuk menjaga istri dan anak-anak..kenapa??
Karena mereka paham nilai uang, tetapi tidak paham nilai amal. Mereka berkata, “Ada uang semua beres!!!”
Padahal uang tak bisa memberi manfaat dan mudharat kecuali atas izin Allah Swt..
Berapa banyak orang yang berhasil mengumpulkan uang, justru saat itulah puncak kebinasaan.
Aku dengar kisah seorang Pakistan yang mengeruk uang di negeri Petro Dollar. Setelah uang terkumpul dia telah membangun rumah di negeri kelahirannya. Waktu hari peresmian rumah, ada tradisi mencipratkan air di sekeliling rumah. Tak sadar ada kabel terkelupas, saat itulah listrik telah menyambarnya dan saat itu pun ia meninggal dunia.
HIdup ini seperti mimpi, dan akan terbangun setelah mati. Seorang yang di penjara bermimpi menjadi raja, dihibur pelayan, dihidangkan makanan yang enak, dipuja puji,, apakah bahagia yang hakiki??
Tidak!! Ketika dia terbangun tetaplah dia ada di dalam sel penjara.
Tetapi seorang raja yang mimpi di penjara, digebuki, dicaci maki,, apakah penderitaannya hakiki??
Tidak!! Ketika terbangun dia berada di istana di atas singgasana.

Orang yang berjalan menuju padang pasir, maka hawa panas sudah terasa di perjalanan.
Sedangkan orang yang berjalan menuju puncak gunung, maka hawa sejuk terasa di perjalanan.

Istriku…
Jangan berhajat kepada harta yang ada pada orang lain. Karena hidup ini tak dipengaruhi benda. Benda tak mempengaruhi keadaan dan keadaan tak mempengaruhi benda. Tetapi benda dan keadaan dipengaruhi oleh amal kamu.
Kedatangan harta ke dalam rumah tidak identik dengan datangnya rahmat di rumah kita. Karena rahmat datang bukan dengan harta tetapi dengan amalan.
Jangan mendengar omongan orang atau saran mereka untuk menyelesaikan persoalanmu. Tetapi langsunglah kamu berdiri dua rakaat untuk minta bantuan Allah Swt.. Mungkin banyak orang berkata, “Sampai kapan suamimu selalu pergi meninggalkan kamu Khuruj fii Sabilillah?”
Ketahuilah bahwa menjaga iman seperti menjaga sawah dari rumput. Setiap saat harus dibersihkan. Sampai kapan? Yakni sampai panen.
Jadi aku akan terus usaha sampai dipetik ruh kita oleh Izrail A.s.
Orang banyak akan mencibir kita, bahkan Mufti bagi fatwa, “Bahwa meninggalkan anak istri dan tak menafkahi, hukumnya haram.”
Ketahuilah bahwa Mufti pertama dalam sejarah ummat ini adalah Abu Bakar Sidiq R.a., beliau telah menghabiskan semua hartanya untuk Allah Swt. dan Rasul-Nya. Dan beliau telah memerintahkan semua laki-laki meninggalkan Madinah, sehingga 3 hari di Madinah tak ada adzan.
Jalan kehidupan ini hanya ada dua saja. Yaitu jalan nafsu dan jalan ittiba’. Jalan nafsu adalah hewaniat. Lihatlah olehmu seekor kerbau. Dia asyik makan, sementara kawannya disembelih.

Sedang jalan ittiba’ hanya satu, “Katakanlah kekasihku Muhammad Saw., bahwa inilah jalanku menyeru manusia kepada Allah Swt. atas bashiroh (yakni kerja), aku dan semua orang yang mengikutiku..” (Q.S. Yusuf:108)

Seperti kita hendak pergi ke suatu kota. Kita hafal perjalanannya dan tanda-tanda yang ada. Berapa sungai yang dilalui, berapa tikungan, berapa jembatan yang diseberangi? Kalau sekiranya jalan yang kita tempuh tak sesuai tanda yang kita tahu, apakah kita akan sampai?
Tidak!!
Kita tentu tersesat.

Istriku…
Banyak orang merasa di jalan kebenaran. Tetapi mereka tak merasakan penderitaan Nabinya. Mereka duduk di rumah, pergi ke kantor, kemudian sholat lima waktu, berhaji. Mengaku sudah berada di jalan Nabinya????
Sementara Rasulullah Saw. berjalan di terik matahari untuk menjumpai manusia mengajak taat kepada Allah Swt., dicaci, dipukul hingga keluar darah dari tubuhnya.
Itulah sebabnya Beliau Saw. menjanjikan kepada ummatnya:
“Barang siapa yang menolong aku dan membantuku hingga tersampainya risalah Tuhanku, maka baginya jannah.”
Seluruh Sahabat R.hum. telah mengambil takaza ini. Mereka pergi meninggalkan rumah dan anak istri mereka.

Aku telah menghabiskan uang kita untuk perkara ini. Dan pulang pun tak membawa hadiah. Tetapi, aku membawa pakaianku yang penuh debu fii sabilillah. Sentuhlah oleh tangnmu. Karena Debu yang menempel di jalan Allah Swt. adalah tameng/perisai dari asap api Neraka Jahanam.

Wahai istriku..
Jika kamu melihat aku tak pergi dari rumah saat nishab dan tak menyempurnakan takaza ummat, maka itu berarti aku tak mencintaimu lagi.
Kenapa??
Perkawinan kita hanya di dunia . Allah akan memisahkan kita di akhirat, sebab aku telah menjadikan kamu penghalang “Usaha Dakwa”.

Tidak!!
Ini tidak boleh terjadi!!
Kamu harus targhib/beri semangat aku lagi. Siapkan bendingku, tasku dan tarik tanganku ke depan pintu. Kunci pintu itu agar aku tak masuk lagi. Teriaklah kamu:
“Pergilah suamiku!! Persiapkan pesta-pesta besar untuk kita.”
Katakan padaku:
Aku ingin dipan-dipan dari emas.
Aku ingin manum khamr yang tak memabukkan.
Aku ingin susu, madu dari sungai yang mengalir di depan rumah kita.
Aku ingin naik kuda yang bersayap.
Aku sudah bosan dengan asap dapur kita.
Aku ingin pelayan yang tak minta upah, tak pernah lelah.
Aku ingin enjoy terus.

Aku ingat..
Waktu kamu hamil, minta buah yang tak musimnya. Aku mencari ke seluruh pelosok kota karena aku menyayangimu.

Perkawinan dunia adalah permainan. Cintanya pun cinta yang main-main.

Cinta sesungguhnya tak ada penghianatan, tak pernah lagi memuji orang lain. Suami istri saling mengagumi. Tak pernah membandingkan dengan orang lain. Hanyalah di Surga Na’im.



Sebelum ku akhiri suratku aku ingin memberi pujian untuk pengorbananmu. Tetapi aku tak pandai bersyair. Tak seperti ahli dunia mengutip ”Beet Houven” atau“Shakespear” untuk memuji kekasihnya.
Namun, aku hanya bisa berkata:
“Aku mengagumi “matamu yang memerah” saat kamu menangis meminta hidayah.
Aku mencintai “pipimu yang merekah” saat kamu berkhidmat, menyiapkan secangkir teh saat aku lelah.
Aku takjub dengan “hidungmu” yang mengeluarkan isak tangis saat kamu bertobat atas masa lalu kita.
Aku mencintai belaian “tanganmu” saat kau mengusap anak kita yang berbuat kesalahan.
Aku menikmati indahnya “senyummu” saat kamu menghibur anak kita yang menangis agar mereka kembali tertawa.
Aku bahagia saat melihat “payudaramu” ditempelkan ke mulut anak kita. Sementara tubuhmu masih tetap berbalut hijab dan lisanmu melafadzkan Al Qur’an.
Aku bersyukur Allah Swt. telah menjodohkan aku denganmu.
Aku tahu, banyak lelaki yang berhajat padamu. Untuk itu aku tak akan sia-siakan kamu. Menjagamu dari musibah dunia dan akherat.

Istriku..
Aku mencintaimu,, tapi aku tak selalu bersamamu.
Aku sering meinggalkan kamu.. Maafkan aku….

Hanya aku berharap mencium harum nafasmu di dalam surga tanpa ada lagi perpisahan. Memelukmu tak akan lagi kulepaskan..

Ya Allah..
Anugerahkan kami.. Rahmatilah kami..
Gembirakanlah istriku walau dalam kesunyian..dengan adanya asbab atau tanpa asbab di sisinya…

Bersihkan hati istriku dari kecitaan kepada dunia. Agar mudah melafadzkan nama-Mu saat hari terakhir kehidupan dunianya.

Perpisahan kami..
Dalam memperjuangkan agama-Mu, menjadikan asbab berkumpulnya kami dalam keluarga yang sebenarnya di Jannah di akherat nanti.

Jadikan kesedihan kami, kerinduan kami, asbab Engkau Ridha kepada kami. Dan menjadi asbab hidayah untuk seluruh alam..
Amin.. Amin.. Amin.. Ya Rabbal Alamin.

“Subhaanakallahumma wa bihamdika Asyhadu alla ilaaha illa anta asytaghfiruka wa atuubu ilayka..”

“Maha Sucui Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu, saya bersaksi bahwa tiada Illa selain Engkau, saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

0 komentar:

 
blog design by suckmylolly.com | Distributed by Deluxe Templates